
Giggs yang hanya bermain di bawah satu pelatih selama kariernya (Sir Alex Ferguson), mengaku terkejut ketika Manchester City memecat manajer Mark Hughes. Namun, dia segera menyadari bahwa sepak bola sekarang sudah kehilangan kesabarannya. Para pelatih tak diberi waktu yang lama untuk membangun timnya. Begitu gagal, langsung dipecat.
"Inilah sepak bola, dunia yang kita hidup di dalamnya. Tak banyak kesabaran lagi saat ini. Para manajer tahu jika hasilnya buruk, pers dan suporter akan menekan habis," kata Giggs.
"Anda tak memiliki banyak waktu seperti 10 atau 15 tahun lalu. Itu akan sangat menyulitkan ketika Anda sedang membangun tim. Tapi, semua manajer berada dalam situasi seperti itu," ujarnya.
Dia menambahkan, "Mark Hughes melakukan pekerjaan dengan baik di Manchester City, tapi dia sama dengan manajer lain yang tak diberi cukup waktu."
Giggs merasakan betul bagaimana kesabaran MU mempertahankan Sir Alex Ferguson sejak 1986 membuahkan hasil. Pelatih itu tetap diberi kesempatan, meski tahun pertamanya prestasi tim buruk. Faktanya, Ferguson mampu membawa MU menjadi klub besar dan sukses di berbagai kompetisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar